Apa Itu Okupansi_ Pentingnya Tingkat Keterisian dalam Properti
Apa Itu Okupansi_ Pentingnya Tingkat Keterisian dalam Properti

Apa Itu Okupansi? Pentingnya Tingkat Keterisian dalam Properti

Pernah mendengar istilah okupansi? Singkatnya, okupansi itu bisa diartikan sebagai tingkat kepadatan. Dalam dunia properti, saat membangun gedung atau kompleks perumahan, developer pasti akan memikirkan kepadatan bangunan untuk memastikan penghuni tetap nyaman. -MegaBaja.co.id

Tiap bangunan memiliki tingkat kepadatan yang beda-beda, tergantung dari fungsinya. Misalnya, okupansi rumah sakit pasti berbeda dengan rumah tinggal. Rumah sakit biasanya lebih padat karena dipakai untuk perawatan medis. Nah, agar lebih paham mengenai okupansi, yuk baca penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Okupansi?

Apa Itu Okupansi?
Apa Itu Okupansi?

Menurut KBBI, okupansi artinya adalah hunian. Sedangkan di dunia properti, okupansi merujuk pada tingkat kepadatan atau keterisian suatu ruang atau bangunan. Istilah ini bisa dipakai untuk tempat tinggal seperti rumah atau apartemen. Juga, pada tempat umum seperti rumah sakit, restoran, mal, atau hotel.

Dilihat dari pengertiannya, okupansi berhubungan dengan kapasitas atau daya tampung bangunan. Jika tingkat okupansinya lebih dari kapasitas yang seharusnya, maka hal itu dikategorikan sebagai over occupancy. Kondisi ini bisa berdampak buruk pada penghuninya. Baik itu dari segi kenyamanan, bahkan berisiko untuk kesehatan dan keselamatan.

Jika suatu bangunan kelebihan penghuni alias over occupancy, dampaknya cukup fatal, lho. Misalnya:

  • Lingkungan jadi terlihat kumuh dan berantakan.
  • Ruang gerak akan lebih terbatas banget karena terlalu banyak orang.
  • Bangunan berisiko mudah rusak atau bahkan roboh karena kapasitasnya yang berlebihan.
  • Penyakit lebih mudah menyebar.
  • Sanitasi akan kacau karena fasilitas tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan penghuni.
  • Orang-orang bisa stres atau tertekan karena kurangnya ruang privasi.
  • Ruangan yang sempit akan memberi dampak yang buruk pada produktivitas penghuni.

Okupansi dalam Dunia Properti

Okupansi adalah hal yang sangat berpengaruh untuk kenyamanan penghuni. Bayangkan saja kalau bangunan terlalu penuh, dampaknya bisa sangat mengkhawatirkan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Padahal, penghuni pasti ingin ruang gerak yang cukup, lingkungan yang bersih, dan udara yang segar. Dan semua itu bisa didapat jika jumlah penghuni tidak melebihi kapasitas bangunan.

Yuk, simak penjelasan lebih lanjut mengenai okupansi dalam dunia properti supaya kamu makin paham.

Okupansi Rumah Tinggal

Tingkat okupansi rumah tinggal berbeda-beda. Ini tergantung pada luas rumah, jumlah anggota keluarga, dan kebutuhan masing-masing keluarga. Maka dari itu, penting sekali untuk diperhatikan karena Ini akan berpengaruh ke ruang gerak, kenyamanan, dan kualitas udara di rumah.

Okupansi Apartemen

Untuk apartemen atau aparthouse, okupansi ditentukan oleh jumlah unit yang tersedia. Kemudian, setiap unitnya punya tingkat kepadatan yang berbeda pula. Misalnya, apartemen studio biasanya bisa dihuni 1-2 orang, sementara apartemen kelas menengah dengan 2 kamar tidur bisa dihuni oleh 2-3 orang.

Okupansi Pusat Perbelanjaan

Okupansi Pusat Perbelanjaan
Okupansi Pusat Perbelanjaan

Di mal atau pusat perbelanjaan, pengunjung pasti ingin belanja dengan nyaman, kan. Oleh karena itu, tingkat okupansi di tempat ini wajib diperhatikan oleh pemilik bisnis. Apabila tempatnya terlalu padat, pelanggan bisa kehilangan minat untuk berbelanja di sana.

Okupansi Rumah Sakit

Rumah sakit juga perlu menjaga okupansinya, ya.  Karena ini erat kaitannya dengan kenyamanan pasien. Setiap bangsal mempunyai kapasitas yang beda-beda. Dan itu tergantung kelas kamar yang tersedia.

Okupansi Restoran

Tahukah kamu kalau tingkat okupansi di restoran menjadi salah satu standar penting dalam operasional bisnis? Karena, kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama bagi si pemilik restoran. Jika terlalu penuh, pengalaman makan pelanggan bisa saja terganggu.

Pentingnya Okupansi dalam Sebuah Bangunan

Mungkin kamu belum sadar kenapa okupansi itu penting sekali untuk sebuah bangunan. Padahal, tingkat okupansi sebenarnya menjadi salah satu elemen penting yang tidak boleh diabaikan. Ini dia pentingnya okupansi untuk sebuah bangunan:

Meminimalisir Penyebaran Penyakit

Ketika pandemi COVID-19, para ahli kesehatan dan pemerintah selalu menyarankan untuk mengatasi jarak dan membatasi okupansi di restoran, rumah sakit, atau pusat perbelanjaan. Kenapa begitu? Karena ruangan yang terlalu padat bisa mempercepat penyebaran penyakit lewat udara atau sentuhan. Jadi, dengan mengontrol tingkat kepadatan, risiko Penularan Penyakit Bisa ditekan.

Pasokan Udara yang Masuk

Tanpa kita sadari, sebuah ruangan butuh aliran udara yang lancar. Entah itu dari ventilasi atau blower. Pernah tidak, kamu merasa sesak saat ada di gudang kecil bersama dua orang? Tapi di sisi lain, kamu nyaman sekali berada di ruang kelas yang luas dengan 10-12 orang. Ini menunjukkan bahwa tingkat okupansi memang sangat berpengaruh ke kebutuhan udara untuk bernapas.

Memberikan Ruang Gerak yang Nyaman

Ruang gerak juga menjadi hal penting di bangunan atau hunian. Untuk itu, di kantor, rumah sakit, atau rumah tinggal, selalu ada akses jalan yang cukup. Tujuannya, agar penghuni bisa bergerak bebas dan lebih leluasa menjalani aktivitasnya di dalam ruangan.

Menjaga Suhu dan Udara Tetap Nyaman

Ruangan kecil ukuran 2×3 meter pasti bakal terasa panas dan sumpek ya kalau diisi 3-5 orang. Tapi, bila ruangannya lebih luas, misalnya 7×5 meter dengan jumlah orang yang sama, maka akan jauh lebih nyaman. Ini bukti kalau luas ruangan punya pengaruh besar ke kenyamanan dan sirkulasi udara.

Cara Menghitung Okupansi

Setelah paham pentingnya okupansi untuk sebuah bangunan, rasanya tidak lengkap ya kalau kita tidak membahas cara menghitungnya. Sebenarnya, apapun jenis bangunannya, rumah, hotel, rumah sakit, atau apartemen, rumus untuk menghitung okupansi tetap sama.

Cara hitungnya sangat mudah. Cukup dengan membagi jumlah kamar yang telah terisi dengan total kamar yang ada. Kemudian, kalikan 100 persen. Berikut rumusnya:

Occupancy rate = (Jumlah kamar yang dihuni / Jumlah kamar tersedia) x 100%

Misalnya, kamu mempunyai hotel dengan 300 kamar, dan hari ini 200 kamar sudah berhasil terisi. Jadi, tingkat okupansinya adalah (200/300) x 100% = 67%.

Jika tingkat okupansinya masih rendah, biasanya pihak hotel akan mencari cara untuk mengisi kamar yang kosong. Misalnya, dengan menurunkan harga kamar, memberikan promo yang menarik, atau strategi lainnya.

Cara Menghitung Okupansi
Cara Menghitung Okupansi

Tips Mencegah Ruangan Over Occupancy

Agar ruangan tidak kelebihan kapasitas, ada baiknya kamu perhatikan beberapa hal ini:

  • Buat aturan yang jelas tentang tingkat kepadatan ruangan. Jika suatu area sudah penuh, jangan biarkan orang masuk ke sana. Kecuali, ada yang keluar dari ruangan tersebut.
  • Gunakan furniture atau barang yang benar-benar diperlukan saja. Jika ada peralatan yang memakan tempat, coba ganti dengan yang lebih simpel dan tidak terlalu banyak memakan ruang.
  • Biasakan juga untuk menyusun ulang barang yang sudah dipakai. Seperti dokumen, buku, alat kebersihan, dan sebagainya. Ini akan membuat ruangan tetap rapi dan tidak berantakan.

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang okupansi. Sebagai pemilik properti, pastikan kamu selalu memperhatikan hal ini supaya pengunjung atau penghuni merasa nyaman. Semoga artikel ini bermanfaat!

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka